Matius 4:2
4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari
1 dan empat puluh malam,
akhirnya laparlah Yesus.
Lukas 4:2
4:2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari
lamanya dan dicobai Iblis
2 .
Selama di situ Ia tidak makan apa-apa
3 dan sesudah waktu itu Ia lapar.
Yohanes 4:6-7
4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.
4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria
4 hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya:
"Berilah Aku minum."
Yohanes 4:31-33
4:31 Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: "Rabi,
makanlah."
4:32 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka:
"Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal."
4:33 Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"
Yohanes 19:28
Yesus mati
19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai,
berkatalah Ia--supaya genaplah
yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:
"Aku haus!"
Ibrani 2:17
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya,
supaya Ia menjadi Imam Besar
yang menaruh belas kasihan
dan yang setia
5 kepada Allah
untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
1 Full Life: BERPUASA EMPAT PULUH HARI.
Nas : Mat 4:2
Setelah berpuasa "empat puluh hari dan empat puluh malam ...
laparlah Yesus" lalu dicobai oleh Iblis agar Ia makan. Hal ini rupanya
menunjukkan bahwa Yesus berpantang makan tetapi tidak berpantang minum
(lih. Luk 4:2). Diperlukan sebuah mukjizat apabila orang berpantang
minum air selama empat puluh hari. Dalam menghadapi pencobaan sebagai wakil
umat manusia (bd. Ibr 2:17; 4:15), maka Kristus hanya dapat menggunakan
sarana yang tersedia bagi orang percaya yang dipenuhi Roh untuk melawan
pencobaan
(lihat cat. --> Kel 34:28;
lihat cat. --> 1Raj 19:8;
lihat cat. --> Mat 6:16
[atau ref. Kel 34:28; 1Raj 19:8; Mat 6:16]
mengenai puasa). Adalah masuk akal untuk menganggap bahwa selama berpuasa
empat puluh hari itu Yesus memperisapkan diri dengan cara berdoa dan
merenungkan Firman Allah untuk melaksanakan karya yang dibebankan
kepada-Nya oleh Bapa.
2 Full Life: DICOBAI IBLIS.
Nas : Luk 4:2
Satu unsur yang penting dari pencobaan yang dialami Yesus berkisar
pada Mesias macam apakah Dia itu dan bagaimana Ia akan memakai urapan yang
diterima-Nya dari Allah.
- 1) Yesus dicobai untuk memakai urapan dan kedudukan-Nya untuk
kepentingan diri sendiri (ayat Luk 4:3-4), untuk memperoleh
kemuliaan dan kuasa atas bangsa-bangsa daripada menerima salib dan jalan
kesengsaraan (ayat Luk 4:5-8), dan untuk menyesuaikan diri-Nya
dengan harapan umat Israel yang populer untuk menjadi seorang Mesias
yang "sensasional" (ayat Luk 4:9-11).
- 2) Iblis masih terus mencobai para pemimpin Kristen untuk memakai
urapan, kedudukan, dan kemampuan mereka bagi kepentingan diri sendiri,
untuk menegakkan kemuliaan dan kerajaannya sendiri, dan untuk lebih
menyenangkan manusia daripada menyenangkan Allah. Mereka yang
berkompromi dengan Iblis demi kepentingan dirinya sendiri, dalam
kenyataannya telah takluk dan bertuan kepada Iblis.
3 Full Life: IA TIDAK MAKAN APA-APA.
Nas : Luk 4:2
Lihat cat. --> Mat 4:2
[atau ref. Mat 4:2]
mengenai puasa.
4 Full Life: PEREMPUAN SAMARIA.
Nas : Yoh 4:7
Percakapan Yesus dengan perempuan Samaria ini menunjukkan
pengabdian-Nya kepada tujuan Bapa-Nya di sorga serta keinginan-Nya yang
mendalam untuk menuntun orang ini kepada hidup kekal. Keinginan utama Yesus
adalah menyelamatkan yang terhilang (lih. pasal Luk 15:1-32; bd.
Ams 11:30; Dan 12:3; Yak 5:20), suatu tujuan yang jauh lebih utama
dibandingkan dengan sekedar makan dan minum (ayat Yoh 4:34). Kita juga
harus mengikuti teladan-Nya ini. Banyak orang di sekitar kita siap
mendengar Firman-Nya; kita harus berbicara tentang kebutuhan rohani mereka
dan tentang Yesus, yang sanggup memenuhi kebutuhan itu.
5 Full Life: IMAM BESAR YANG MENARUH BELAS KASIHAN DAN YANG SETIA.
Nas : Ibr 2:17
Kristus manunggal dengan umat manusia agar dapat menjadi Imam Besar
dan dengan demikian dapat mewakili orang-orang percaya di hadapan Allah.
- 1) Di dalam pelayanan ini, kematian Putra menyediakan pendamaian dengan
menghapuskan murka Allah terhadap kita karena dosa-dosa kita (bd.
Rom 1:18; 5:10). Oleh karena itu sekarang kita dapat menghampiri-Nya
dengan penuh keberanian.
- 2) Putra Allah dengan bermurah hati mengasihani kita pada saat kita
dicobai dan menolong kita karena Dia, sebagai manusia, telah mengalami
penderitaan, kesukaran, dan godaan, namun tidak pernah berbuat dosa (bd.
Ibr 4:14-15; 2Kor 6:2).